Membanggakan! Alumni ITB, Zagy Berian Jadi Penasihat Muda Sekjen PBB untuk Perubahan Iklim

Fachrizal Hutabarat

Zagy Yakana Berian, alumni Teknik Mesin ITB asal Karawang, terpilih menjadi alumni ITB pertama sekaligus wakil tunggal Asia Tenggara yang ditunjuk sebagai penasihat muda Sekjen PBB untuk isu perubahan iklim.

KABAR membanggakan datang dari dunia internasional. Seorang alumni ITB untuk pertama kalinya dalam sejarah ditunjuk untuk menjadi penasihat muda Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk isu perubahan iklim. 

Pemuda itu adalah Zagy Yakana Berian. Ia adalah alumni Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2016.

Penunjukan Zagy diumumkan bertepatan dengan Hari Internasional Pemuda, 12 Agustus 2025, yang juga menandai satu dekade perjalanan Paris Agreement

“Ini bukan hanya tentang saya pribadi, tetapi tentang bagaimana suara pemuda Indonesia dan Asia Tenggara bisa lebih didengar dalam percaturan iklim global,” kata Zagy mengutip dari Antara pada 20 Agustus 2025. 

Pada kesempatan itu, Sekjen PBB Antonio Guterres memperluas jumlah anggota Youth Advisory Group on Climate Change (YAGCC) dari tujuh menjadi empat belas orang. Zagy pun terpilih sebagai satu-satunya wakil dari Asia Tenggara.

Dalam siaran pers resmi UN Indonesia, Sekretaris Jenderal António Guterres menyatakan bahwa perluasan keanggotaan YAGCC ini adalah respons terhadap tantangan global penyempitan ruang sipil dan keterbatasan pendanaan yang mengancam aktivis muda. Menurut Guterres.

“Ini berarti lebih banyak ruang bagi suara pemuda di meja perundingan, lebih banyak ruang bagi kepemimpinan pemuda, dan lebih banyak ruang untuk membentuk aksi iklim,” Kata Antonio Guterres mengutip dari siaran pers resmi UN Indonesia pada 20 Agustus 2025.

Sebagai penasihat muda PBB, Zagy akan bertugas memberi masukan langsung terkait kebijakan iklim global sekaligus menyuarakan perspektif pemuda, khususnya dari Indonesia dan Asia Tenggara. 

Ia berperan menghubungkan gerakan akar rumput dengan forum internasional, mendorong pendanaan serta ruang bagi aktivis muda, dan bekerja sama dengan pemimpin muda dunia lain untuk menyusun rekomendasi yang adil dan berorientasi hasil. Selain itu, Zagy juga fokus mengawal isu transisi energi bersih, sejalan dengan kiprahnya di Society of Renewable Energy dan Youth Climate Justice Fund.

Sebelumnya, Zagy yang merupakan kelahiran Karawang, Jawa Barat 8 April 1998 itu, juga dikenal luas sebagai pendiri Society of Renewable Energy (SRE), sebuah gerakan nasional yang melibatkan ribuan mahasiswa dari puluhan kampus untuk mempercepat transisi menuju energi bersih. 

Selain itu, ia juga aktif sebagai Regional Facilitator Youth Climate Justice Fund di Asia Selatan serta pernah terlibat dalam forum energi tingkat internasional seperti G20 Energy Transition Working Group, B20 Task Force on Energy, Sustainability, and Climate, hingga ASEAN Youth Forum on Energy.

Atas kiprahnya, Zagy masuk dalam daftar Eco-Business Youth A-List 2022, penghargaan bagi pemimpin muda Asia Pasifik yang berkontribusi nyata pada pembangunan berkelanjutan. 

Salah satu inisiatif yang ia gagas adalah program edukasi energi terbarukan bagi petani lokal di Pati, Jawa Tengah, yang mengintegrasikan solusi energi bersih dengan pertanian berkelanjutan.

Berkat rekam jejak Zaky yang mumpuni di bidang energi terbarukan dan iklim itulah yang membuat namanya dipilih menjadi penasihat muda oleh Sekjen PBB, Antonio Guterres. 

Dengan penunjukan ini, Zagy Berian bukan hanya membawa nama Indonesia, tetapi juga memperkuat representasi pemuda Asia Tenggara dalam mendorong kebijakan iklim dunia. 

Langkahnya diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda tanah air untuk terus berperan aktif menghadapi tantangan krisis iklim global.

Sumber: Antaranews & Press Release UN Indonesia

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *