Rangkaian Pemilu IA-ITB 2025 Resmi Berakhir di Hearing Nusantara Jakarta

Fachrizal Hutabarat

Pemilu IA-ITB 2025 resmi ditutup lewat Hearing terakhir di Jakarta. Selanjutnya, pemilu akan memasuki masa tenang. Pemungutan suara akan dilakukan pada 28 Juni di Kongres Nasional XI di Bandung.

ACARA debat dan diskusi Hearing Nusantara edisi kelima di Jakarta telah digelar di Auditorium Gedung Graha PGAS, Taman Sari, Jakarta Barat pada Selasa, 24 Juni 2025 lalu. 

Acara hearing tersebut  merupakan hearing edisi terakhir dan menjadi rangkaian acara penutup dari seluruh kegiatan agenda Pemilu IA-ITB 2025 yang dimulai sepanjang bulan Juni 2025 di lima kota besar di Indonesia. 

Sebelumnya, para ketiga kandidat Ketum IA-ITB 2025-2029, yaitu Agung Aswamedha (FI’02), Agustin Peranginangin (SI’94), dan Puja Pramudya (IF’06) telah memaparkan gagasan dan program kerja mereka di masa kampanye lima edisi acara Hearing Nusantara yang berlangsung di Medan (7 Juni), Balikpapan (14 Juni), Surabaya (18 Juni), Bali (22 Juni), dan Jakarta pada 24 Juni lalu. 

Pada acara Hearing Nusantara Jakarta itu hadir sebagai pembicara kunci adalah Ketua Umum IA-ITB saat ini, Gembong Primadjaja (MS’86), serta Erik Tarigan (KI’05) selaku Ketua Kongres Nasional XI IA-ITB. Acara akan dimoderatori oleh Dr. Audist Subekti (KI’90), yang dikenal sebagai figur aktif dalam komunitas alumni dan dunia akademik.

Sementara itu, Ketua Pemilu IA-ITB 2025, Ilma Mauldhiya Hewandi (TM‘15) mengumumkan bahwa pendaftaran sebagai pemilih (voters) atau Daftar Pemilih Tetap telah resmi ditutup mulai tanggal 24 Juni 2025. 

“Kegiatan kampanye Hearing Nusantara Jakarta ini merupakan yang terakhir. Untuk selanjutnya, mulai besok, hingga 27 Juni akan dilaksanakan masa tenang,” kata Ilma saat membuka jalannya acara.

Ilma menambahkan, selanjutnya setelah rangkaian acara Hearing Nusantara di Jakarta resmi berakhir, para ketiga kandidat akan memasuki masa tenang yang terhitung dimulai pada tanggal 25 hingga 27 Juni 2025.  

Setelah itu, masa pemungutan suara, perhitungan suara,pengumuman dan pengesahan akan dilaksanakan bersamaan di Kongres Nasional XI di kampus ITB Bandung pada Sabtu, 28 Juni 2025 mendatang. 

Pada hari itu, Ketua Umum IA-ITB 2025-2029 baru yang akan menggantikan ketum Gembong Primadjadja akan diumumkan dan disahkan dalam 1 hari yang sama. 

Pemilu tersebut akan dilakukan dengan sistem One Man One Vote. Sistem OMOV tersebut telah tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga IA-ITB Pasal 7 ayat 3 (Amandemen 2025). 

“Pemilu ketum diambil berdasarkan suara terbanyak dari seluruh anggota yang mendaftar untuk memilih dan tidak kehilangan hak pilih dengan hak 1 (satu) suara bagi setiap anggota yang sudah terdaftar sebagai pemilih,” kata Ilma.

Acara hearing kemudian dilanjutkan oleh Dr. Audist Subekti (KI’90) selaku moderator acara. Audist menyebutkan bahwa acara akan dilakukan dua sesi, yaitu sesi pemaparan visi dari seluruh tiga kandidat ketum dan sesi diskusi tanya-jawab. 

“Acara diskusi akan dilakukan dua sesi, yaitu sesi pemaparan visi dan sesi diskusi tanya-jawab,” kata Dr. Audist.

Pada seluruh sesi tersebut, kandidat norut 01, Agung Aswamedha (FI’02) menjelaskan visinya yang disebut #cuanbersamaalumni. Menurutnya, Visi #CuanBersamaAlumni mengajak alumni ITB untuk saling mendukung dan tumbuh bersama lewat kolaborasi ekonomi, seperti membangun jaringan bisnis, berbagi ilmu, dan menciptakan proyek atau usaha bersama. 

Tujuannya adalah agar alumni tidak hanya terhubung secara emosional, tapi juga bisa mendapatkan manfaat finansial nyata melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

Selanjutnya, kandidat norut 02, Agustin Peranginangin (SI’94) menjelaskan ketiga visinya yang disebut program Ganesha Circle. Yaitu, membentuk basis data alumni yang komprehensif, tidak hanya mencakup kontak, tapi juga keahlian, industri, dan produk alumni sebagai fondasi utama untuk mendorong sinergi lintas generasi dan sektor. 

Kemudian, Angin menginisiasi Ganesha Booster untuk mentorship, kolaborasi bisnis, dan transfer pengetahuan. Kemudian membangun Ganesha Care, platform implementasi kepedulian alumni terhadap sesama, kampus, serta masyarakat, menjadikan alumni IA‑ITB sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan ﹣ melalui pendekatan musyawarah informal ala “diplomasi gelar tikar” ﹣ yang inklusif dan adaptif untuk menghadapi tantangan masa depan 

Sementara itu, Puja Pramudya (IF’06) menjelaskan Visi IPK (Inovasi, Pendidikan, Karya). Visi itu menekankan pentingnya membangun ekosistem alumni yang inovatif melalui koperasi, inkubator, dan pengembangan teknologi, sekaligus mendorong budaya pembelajaran sepanjang hayat lewat pelatihan dan transfer pengetahuan. 

Selain itu, Pudja ingin agar alumni terdorong menghasilkan karya nyata, baik berupa produk, riset, maupun layanan yang bermanfaat bagi almamater dan masyarakat luas.

Hearing ini menjadi kesempatan emas bagi seluruh alumni ITB, khususnya yang berdomisili di Jabodetabek, untuk terlibat langsung dalam proses demokrasi internal organisasi alumni terbesar di Indonesia ini.  

Melalui hearing terakhir ini, para alumni ITB diajak menentukan arah baru bagi IA-ITB dan mengawal regenerasi kepemimpinan menuju masa depan yang lebih solid, inklusif, dan berdampak bagi masyarakat luas.

Siapakah kandidat Ketum IA-ITB 2025-2029 yang baru menggantikan Ketum Gembong Primadjadja? Segera tentukan pilihan Anda di www.pemilu.iaitb.or.id.

Pantau terus kabar terbaru dari Pemilu IA-ITB di www.alumniamagz.id sebagai media partner resmi Pemilu IA-ITB 2025 dan mari bersama-sama kita kawal pesta demokrasi terbesar keluarga alumni ITB tahun ini! Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah Pemilu IA-ITB 2025–2029.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *