Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menegaskan komitmennya dalam mengintegrasikan nilai-nilai seni, sains, dan teknologi melalui ajang Adicitra Ganesha 2025.
Adicitra Ganesha merupakan pameran dan lelang karya seni yang menghadirkan karya-karya maestro nasional, alumni ITB, dan seniman dari berbagai kota di indonesia.
Kegiatan ini menampilkan karya-karya maestro nasional, alumni ITB, dan seniman dari berbagai kota di Indonesia dengan mengusung tema “Apresiasi, Representasi, Transformasi”.
“Adicitra Ganesha bukan hanya ajang pamer karya, tetapi juga simbol kolaborasi antara seni, sains, dan teknologi untuk kemajuan pendidikan dan kebudayaan,” ujar Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T mengutip dari itb.ac.id.
Sejumlah tokoh seni dan desainer ternama direncanakan turut ambil bagian, di antaranya Nyoman Nuarta, A.D. Pirous, Ahmad Sadali, Umi Dachlan, Kaboel Suadi, G. Sidharta, serta kreator kontemporer seperti Legam Jewellery, Spedagi–Magno (Singgih S. Kartono), Pala Nusantara, Marintan Sirait, Fatchurohman, Dian Widiawati, Natas Setiabudhi, Bana Nusantara, Lievik Atelier, Yanna Jewelry, dan Ken Atik.
Kegiatan ini digagas oleh Salam Kreasi Ganesha berkolaborasi dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB, dan menjadi bagian dari rangkaian Pasar Seni ITB 2025.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi (WRKMAA), Dr. A. Rikrik Kusmara, S.Sn., M.Sn., selaku inisiator dan koordinator Adicitra Ganesha, mengatakan bahwa Adicitra Ganesha akan menampilkan 100 karya dari 75 seniman dari Kota Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Bali, yang menyuguhkan karya-karya perintis seni rupa Indonesia serta para seniman profesional yang telah dikenal dalam perkembangan seni rupa.
“Karya-karya yang dipamerkan meliputi karya lukisan, gambar, grafis, lukis, patung, objek karya instalasi, fotografi, video art, interactive media art, setra karya-karya mural” ujarnya.
Adicitra Ganesha 2025 terdiri dari beberapa rangkaian acara, mulai dari pembukaan dan lelang daring pada 8 Oktober 2025, pameran fisik pada 18–21 Oktober 2025, hingga talkshow bersama narasumber terpilih pada 20 Oktober 2025. Proses lelang dilakukan menggunakan sistem “silent auction” yang dapat diakses melalui laman resmi adicitraganesha.com.
Sistem silent auction atau lelang diam adalah metode lelang di mana peserta tidak mengajukan tawaran secara terbuka seperti dalam lelang konvensional.
Setelah periode lelang berakhir, panitia akan membuka seluruh penawaran secara bersamaan, dan penawar tertinggi dinyatakan sebagai pemenang. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan privasi bagi peserta dalam menentukan harga dan Mendorong refleksi dan strategi penawaran tanpa tekanan sosial.
Melalui sistem ini, para pengunjung dapat menelusuri katalog karya, mempelajari detail setiap karya seni, dan mengajukan penawaran secara online dengan waktu yang lebih leluasa untuk mempertimbangkan harga.
Sebagai penutup, pada malam puncak tanggal 21 Oktober 2025, panitia akan mengumumkan pemenang lelang serta memberikan apresiasi kepada seniman, desainer, dan kolektor yang berpartisipasi dalam kesuksesan acara ini.
Selain itu, panitia juga menyediakan tur publik gratis (Public Tour Guide) sebanyak dua sesi setiap harinya, yang dilaksanakan pada pukul 12.00 dan 15.45 WIB, bagi pengunjung yang ingin memahami konteks dan kisah di balik karya yang dipamerkan.
Pembukaan dan Peresmian Adicitra Ganesha
Tanggal: 8 Oktober 2025
Lokasi: Aula Timur ITB, Bandung
Program Penjualan Karya Seni Secara Daring
Tanggal: 8–21 Oktober 2025
Lokasi: Daring melalui adicitraganesha.com
Presentasi Adicitra Ganesha: Bakti Karya Seni, Kriya, dan Desain
Tanggal: 18–21 Oktober 2025
Lokasi: Aula Timur ITB, Bandung
Malam Apresiasi Adicitra Ganesha
Tanggal: 21 Oktober 2025
Lokasi: Aula Timur ITB, Bandung
Melalui kegiatan ini, ITB tidak hanya memperkuat posisinya sebagai lembaga pendidikan tinggi unggulan di bidang sains dan teknologi, tetapi juga menunjukkan komitmennya dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kemanusiaan ke dalam pembangunan bangsa.
Semangat ini diharapkan terus hidup dalam setiap karya, gagasan, dan langkah yang diambil demi masa depan pendidikan dan peradaban Indonesia.