Agustin Peranginangin Resmi Terpilih sebagai Ketua Umum IA-ITB 2025–2029

Fachrizal Hutabarat

Agustin Peranginangin resmi terpilih sebagai Ketua Umum IA-ITB periode 2025–2029 lewat pemungutan suara dengan total 3.886 suara.

PEMILIHAN Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2025–2029 telah rampung pada Minggu, 20 Juli 2025. Pemilihan ketum baru tersebut dilakukan di acara Kongres Nasional XI yang berlokasi di Aula Timur ITB.

Melalui proses pemungutan suara, Agustin Peranginangin (SI’94) resmi terpilih sebagai Ketua Umum IA-ITB 2025-2029 yang baru menggantikan Gembong Primadjaja, setelah meraih dukungan terbanyak dari seluruh alumni yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT).

Agustin, atau akrab disapa Bang Angin, memperoleh total 3.886 suara, unggul dari dua kandidat lainnya, yakni Puja Pramudya (IF’06) (2.205 suara) dan Agung Aswamedha (2.070 suara). 

Kemenangan ini menandai kepercayaan besar dari komunitas alumni terhadap visi dan gagasan strategis yang ia usung. Dalam pidato kemenangannya, Angin mengajak seluruh alumni lintas angkatan dan latar belakang untuk bersatu membangun kekuatan kolektif IA-ITB. 

“IA-ITB harus menjadi simpul strategis yang menghubungkan alumni, kampus, industri, dan masyarakat. Kita memiliki potensi luar biasa yang dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional,” kata Agustin setelah resmi terpilih menjadi Ketum IA-ITB yang baru.

Setelah resmi memimpin selama empat tahun kedepan, Agustin menekankan pentingnya menghadirkan IA-ITB sebagai organisasi yang bukan hanya administratif, tetapi menjadi rumah kolaboratif bagi seluruh alumni. Gagasan ini ia terjemahkan ke dalam tiga program utama, yaitu Ganesha Circle, Ganesha Boost, dan Ganesha Care.

Baca juga: Dari Tigabinanga ke Bandung, Panggilan Pulang di Pemilu IA-ITB 2025

Ganesha Circle adalah ruang interaksi lintas generasi, jurusan, dan daerah. “Saya ini orang yang suka gelar tikar. Ganesha Circle itu adalah ruang tempat semua alumni bisa duduk bersama, ngobrol, dan bersinergi,” katanya.

Program ini akan diwujudkan melalui platform digital maupun forum temu alumni secara berkala. Pengurus pusat tidak hanya memantau, tetapi juga memfasilitasi interaksi secara aktif.

Sementara itu, program Ganesha Boost adalah program mentoring alumni untuk memperkuat sinergi antara alumni senior dan junior. Fokusnya adalah penguatan peran alumni di dunia profesional, industri, dan wirausaha. 

“Dalam budaya Jawa ada istilah ‘gandeng dan gendong’—menggandeng yang sudah bisa berjalan, dan menggendong yang masih butuh bantuan. Filosofi ini yang ingin kami bawa,” kata Angin.

Selanjutnya, menurut Angin, Ganesha Care adalah program bentuk kepedulian kolektif alumni terhadap sesama alumni, mahasiswa ITB, dan masyarakat luas. Melalui kampanye “Patungan Ganesha”, alumni dapat berkontribusi dalam bentuk beasiswa, bantuan sosial, dan proyek sosial lainnya. “IA-ITB harus menjadi penggerak empati dan solidaritas,” ujarnya.

Ketiga program ini tidak hanya solusi praktis, tetapi bagian dari mimpi besar: menjadikan IA-ITB sebagai rumah inovasi, jembatan kontribusi lintas generasi, dan penggerak perubahan sosial.

“Kita harus menjadi organisasi yang dipercaya, yang mampu menyambungkan lintas generasi, dan menjadi jembatan kontribusi strategis alumni,” ujarnya.

Angin melanjutkan, setelah resmi terpilih menjadi Ketum IA-ITB yang baru, pihaknya akan segera berkonsolidasi dengan para pemangku kepentingan untuk segera mulai menyusun rencana kerja selama empat tahun kedepan.

“Setelah ini, kami akan berkonsolidasi dengan para stakeholders dari pengda, komisariat, dan prodi untuk menyusun rencana kerja bersama,” kata Angin. 

Pada Pemilu IA-ITB 2025 kali ini, tercatat ada sebanyak 26.379 DPT dan jumlah pemilih yang melakukan voting sebanyak 8.161 pemilih. Hal mencatat partisipasi tinggi dari alumni yang tersebar di seluruh dunia. 

Selain itu, proses digitalisasi pemilu yang berjalan lancar menjadi cerminan semangat demokratis dan transparansi yang dijunjung tinggi dalam organisasi.

Dengan terpilihnya Angin, diharapkan IA-ITB ke depan mampu memainkan peran strategis dalam bidang teknologi, pendidikan, energi, hingga infrastruktur nasional. 

Kepemimpinan barunya juga diharapkan dapat menyatukan kembali semangat kealumnian ITB dalam semangat gotong royong dan kontribusi nyata untuk Indonesia.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *