Dari Skotlandia, Dyah Shinta Dwitya Menggalang Dana Untuk Palestina

Fachrizal Hutabarat

Dyah Shinta Dwitya menggalang dana untuk Palestina dengan berlari. “Izinkan saya berjuang untuk Palestina dan Al Aqsa dengan cara yang sederhana.”

DYAH Shinta Dwitya (DP ‘06) terenyuh acap kali melihat perkembangan terbaru di Palestina. Setelah serangan bertubi-tubi dari Israel, perjanjian gencatan senjata yang terus dilanggar, Gaza kembali mencapai titik nadir: lebih dari 51 ribu warga Palestina meninggal, akses terhadap pangan dan obat-obatan kian sulit karena serangan Israel juga menyasar fasilitas kesehatan di kota tersebut. 

“Saya ingin melakukan sesuatu untuk Palestina,” kata Shinta kepada Alumnia, melalui sambungan telepon pada Rabu pekan lalu. Shinta kemudian berinisiatif menggelar aksi kemanusiaan. Ia mengikuti Edinburgh Marathon 2025 untuk menggalang dana bagi Palestina. Sejak dua tahun terakhir, Shinta tinggal di Edinburgh, Skotlandia mengikuti suaminya. 

“Waktu saya cek informasi pendaftaran Edinburgh Marathon, ada jalur khusus charity, dan salah satu organisasi yang bekerja sama adalah Medical Aid for Palestinians,” kata Shinta. Ia kemudian mendaftarkan diri. 

Shinta sempat ragu dengan kemampuan dan kebugaran fisiknya. Sebab, terakhir kali ia berlari marathon adalah sepuluh tahun lalu. Apalagi kebugaran fisiknya belum pulih benar pasca kehamilan dan persalinan anaknya tiga tahun lalu.

Putri pertama Shinta, Aya lahir dengan kondisi berat badan rendah. Karena itu, Shinta tidak melakukan olahraga intensitas tinggi untuk menjaga kualitas ASI dan asupan gizi. “Saya melihat ini sebagai kesempatan mencapai dua tujuan sekaligus: kembali berolahraga secara rutin, dan melakukan sesuatu untuk Palestina,” katanya. 

Shinta mempersiapkan diri dengan program pelatihan 22 minggu. Ia berlari hingga 25 kilometer dan akan mencapai puncaknya pada lomba lari maraton sejauh 42,195 kilometer pada 25 Mei 2025 mendatang. Ia menargetkan penggalangan dana sebesar 150 poundsterling. 

Terhitung pekan lalu, donasi yang masuk telah mencapai 430 poundsterling. “Saya merasa sangat bahagia, bersyukur, dan terharu,” katanya. 

Ia tidak menyangka donasi yang terkumpul telah mencapai hampir tiga kali lipat target awal. “Saya ini bukan siapa-siapa. Bukan atlet, bukan figur publik, bukan aktivis. Tapi ternyata Allah masih izinkan saya untuk ikut berjuang demi Al-Aqsa lewat jalur yang sangat sederhana ini,  berlari,” katanya. 

Ia berharap dana yang terkumpul ini bisa membantu meringankan penderitaan penduduk alestina. “Sekecil apa pun kontribusinya, mudah-mudahan bisa sampai dan bermanfaat bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” kata Shinta, 

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *