Hearing Nusantara Lanjut ke Balikpapan, Bedah Isu Swasembada Energi Nasional

Fachrizal Hutabarat

Hearing Nusantara IA-ITB di Balikpapan menjadi forum strategis untuk membedah isu swasembada energi nasional sekaligus menjaring aspirasi alumni menjelang pemilihan Ketua Umum IA-ITB 2025–2029.

RANGKAIAN acara diskusi dan debat Hearing Nusantara kembali berlanjut di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebelumnya, acara hearing edisi pertama lalu dilakukan di Medan, Sumatera Utara pada 7 Juni 2025. 

Acara Hearing Nusantara kali ini diadakan di di Gedung Banua Patra, Jalan Jenderal Sudirman, Balikpapan, Kaltim pada Sabtu, 14 Juni 2025.

Forum diskusi strategis ini digelar Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) sebagai bagian dari rangkaian menuju acara puncak Kongres Nasional XI IA-ITB pada 28 Juni mendatang.

Pada acara debat dan diskusi ini para ketiga kandidat Ketum IA-ITB 2025-2029, yaitu Agung Aswamedha (FI’02), Agustin Peranginangin (SI’94), dan Puja Pramudya (IF’06) akan kembali untuk mendiskusikan masa depan organisasi lewat pemaparan visi-misi dan mendengar langsung gagasan dari para calon Ketua Umum IA-ITB periode 2025–2029.

Menurut Ketua Kongres XI, Erik Tarigan, acara hearing kali ini mengangkat tema sentral isu swasembada energi, mengingat posisi Balikpapan sebagai pusat industri energi nasional. Kota ini menjadi lokasi ideal untuk membahas tantangan dan masa depan sektor energi Indonesia. 

“Balikpapan punya Pertamina, Pupuk Kaltim, dan Badak LNG, semuanya banyak alumni ITB. Jadi wajar kalau pembahasan di forum ini fokus ke sektor energi dan mineral,” kata Erik Tarigan saat jalannya acara.

Sebagai kota yang memiliki sejarah panjang di sektor energi, Balikpapan memegang peran sentral dalam pengembangan energi nasional Indonesia. 

kota ini telah dikenal sebagai salah satu penghasil minyak tertua di Tanah Air. Kini, Balikpapan menjadi basis utama Pertamina di wilayah Kalimantan, dengan infrastruktur strategis seperti Kilang Minyak 

Hal tersebut menjadikan Balikpapan sebagai terminal BBM, pelabuhan minyak, dan instalasi penunjang migas yang krusial untuk mendistribusikan energi, khususnya ke wilayah timur Indonesia.

Selain itu, Kedekatan posisinya dengan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara juga memperkuat posisinya sebagai kota penyangga energi bagi ibu kota baru dan kawasan sekitarnya, menjadikan Balikpapan semakin strategis dalam konteks pembangunan nasional.

Selain membahas isu-isu energi, Hearing Nusantara di Balikpapan menjadi salah satu wadah penting dalam menyusun narasi dan orientasi kebijakan organisasi alumni, terutama menjelang pemilihan Ketua Umum IA-ITB yang baru.

Dalam forum tersebut, beberapa alumni juga menyampaikan pandangan terkait peran IA-ITB dalam pembangunan nasional. Termasuk keterlibatan alumni dalam proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang letaknya tidak jauh dari Balikpapan.

“Besok kami rencananya akan mengunjungi IKN bersama alumni. Untuk melihat langsung progresnya. Banyak alumni yang terlibat di dalamnya,” kata Erik.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring aspirasi para alumni di wilayah Kalimantan, sekaligus memberikan ruang diskusi terkait arah strategis IA-ITB ke depan. 

Erik Tarigan menekankan bahwa proses ini penting agar kepemimpinan IA-ITB ke depan benar-benar mencerminkan kebutuhan dan harapan anggotanya.

“Balikpapan bukan hanya simbol kekuatan energi nasional, tetapi juga bukti peran nyata alumni ITB di sektor strategis negara. Melalui forum ini, kami ingin merangkul suara mereka,” kata Erik.

Sementara itu, pemilihan Ketua Umum IA-ITB akan digelar secara elektronik atau e-voting. Alumni yang telah mendaftar sebagai pemilih tetap bisa memberikan suara dari mana saja melalui sistem digital yang disiapkan panitia.

Menurut Erik, jumlah pemilih kini terus bertambah. Dari semula 9.000 orang, kini sudah mencapai 12.000 pendaftar, dengan sekitar 10.000 di antaranya telah terverifikasi.

“Di Medan, jumlah BPT (basis pemilih tetap) baru sekitar 9.000. Sekarang sudah mencapai 12.000, dan yang terverifikasi hampir 10.000. Ini menunjukkan debat dan hearing yang kita gelar efektif untuk mendorong alumni mendaftar,” kata Erik.

Pemilihan Ketua Umum IA ITB kali ini menggunakan sistem One Man One Vote, yang memungkinkan seluruh alumni yang telah terverifikasi untuk memberikan suara secara langsung.

Kegiatan Hearing Nusantara akan dilanjutkan di sejumlah kota lain dalam waktu dekat, dengan mengangkat isu-isu berbeda yang relevan dengan konteks lokal dan kontribusi alumni ITB di wilayah masing-masing.

Setelah sebelumnya diadakan di Medan pada 7 Juni, dan di Balikpapan 14 Juni lalu, rangkaian acara Hearing Nusantara selanjutnya akan digelar di Surabaya pada 18 Juni, kemudian di Bali pada 21 Juni, dan acara penutup di Jakarta pada 24 Juni 2025 di Jakarta. 

“Nantinya, usai dari Sumut, pada 14 Juni 2025 akan dilaksanakan di Balikpapan, 14 Juni 2025 di Surabaya pada 18 Juni, 21 Juni di Bali, dan penutup 24 Juni 2025 di Jakarta,” kata Erik Tarigan saat di acara Hearing Nusantara Medan pada  7 Juni 2025 lalu.

Rangkaian acara debat Hearing Nusantara yang akan berlangsung selama bulan Juni ini akan ditutup dengan rangkaian Kongres Nasional XI IA-ITB dan acara Pulang Kampus pada 28 Juni 2025 mendatang di  Bandung. 

Pada akhir bulan Juni tersebut, proses pemungutan dan perhitungan suara calon ketum pada Pemilu IA-ITB 2025 akan dilakukan dalam satu hari.

Siapakah kandidat Ketum IA-ITB 2025-2029 yang baru menggantikan Ketum Gembong Primadjadja? Segera tentukan pilihan Anda di www.pemilu.iaitb.or.id.

Pantau terus kabar terbaru dari Pemilu IA-ITB di www.alumniamagz.id sebagai media partner resmi Pemilu IA-ITB 2025 dan mari bersama-sama kita kawal pesta demokrasi terbesar keluarga alumni ITB tahun ini! Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari sejarah Pemilu IA-ITB 2025–2029!

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *