IA-ITB Jakarta Galang Bansos untuk Korban Kebakaran Hebat di Kapuk Muara

Fachrizal Hutabarat

IA-ITB Jakarta salurkan bantuan untuk korban kebakaran Kapuk Muara sebagai bentuk aksi sosial dan solidaritas alumni dalam membantu ribuan warga terdampak yang kehilangan tempat tinggal.

KEBAKARAN hebat yang melanda pemukiman padat penduduk di Kampung Rawa Indah, Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, 6 Juni lalu telah memunculkan gelombang solidaritas dari berbagai elemen masyarakat, tak terkecuali komunitas alumni ITB di DKI Jakarta.

Menurut data resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 485 bangunan hangus di lalap si jago merah, menyebabkan lebih dari 3.200 warga terdampak, dan sekitar 1.900 jiwa terpaksa mengungsi ke posko-posko darurat yang telah disiapkan.

Menanggapi kondisi darurat tersebut, IA-ITB Jakarta menggelar aksi penggalangan bantuan sosial bagi para korban terdampak musibah tersebut yang berlangsung selama akhir pekan.

Penyaluran bantuan tersebut disesuaikan dengan arahan langsung dari Kepala Bidang III Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD DKI Jakarta, Budi Hartati, yang menyampaikan bahwa kebutuhan paling mendesak di lokasi pengungsian adalah pakaian layak pakai, pakaian dalam, dan kebutuhan dasar lainnya. 

Alumni ITB dari berbagai jurusan dan angkatan turut merespons dengan cepat dan responsif. 

Hasil dari penggalangan ini berupa donasi pakaian layak pakai dalam jumlah signifikan, yaitu empat karung besar dan satu dus besar pakaian layak, serta 700 potong pakaian dalam pria dan wanita senilai Rp 6.135.000 sesuai jumlah donasi yang terkumpul.

Ardian P. Putra, Sekretaris Eksekutif IA-ITB Jakarta dan koordinator penggalang bantuan mengungkapkan, bantuan logistik telah disampaikan ke lokasi pada Senin, 9 Juni 2025 lalu. 

Secara khusus pengda IA-ITB Jakarta juga memberikan apresiasi terhadap BPBD DKI Jakarta yang secara aktif memberikan informasi dan koordinasi yang sangat membantu proses distribusi agar bantuan benar-benar menjangkau warga yang membutuhkan secara tepat sasaran.

Lebih lanjut, Damoza Nirwan selaku Ketua IA-ITB Jakarta mengungkapkan bahwa inisiatif alumni dalam penanggulangan bencana perlu terus ditingkatkan.

“Kontribusi alumni ITB tak boleh berhenti pada bantuan tanggap darurat saja. Ke depan, kami ingin terlibat lebih strategis dalam edukasi dan advokasi kebijakan kebencanaan. Kemitraan dengan BPBD dan SKPD terkait perlu terus diperkuat agar dampak nyata bagi masyarakat semakin terasa,” kata Damoza Nirwan, Ketua IA-ITB Jakarta lewat keterangan rilisnya.

Sebelumnya, peristiwa kebakaran hebat tersebut terjadi tepat saat waktu salat Jumat, 6 Juni lalu bermula dari dugaan korsleting listrik yang memicu percikan api di salah satu rumah warga di Kampung Rawa Indah, RT 017 RW 004 Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.

Api dengan cepat menjalar ke bangunan lain karena struktur rumah-rumah di kawasan tersebut mayoritas berbahan kayu dan berdempetan rapat. Dalam waktu singkat, kobaran api meluas dan menghanguskan ratusan rumah semi permanen. 

Dalam waktu singkat, kobaran api meluas dan menghanguskan ratusan rumah semi permanen. Data resmi dari (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 879 jiwa korban kebakaran merupakan laki-laki dan 729 jiwa perempuan. Jumlah balita yang terdampak tercatat sebanyak 171 jiwa, anak-anak 263 jiwa, dan kelompok dewasa 1.075 jiwa. 

Selain itu, terdapat pula 83 lansia, 14 ibu hamil, serta dua penyandang disabilitas yang ikut mengungsi. Beruntung, dalam musibah besar ini tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Saat ini, kondisi di lokasi kebakaran masih memprihatinkan. Puing-puing bangunan yang terbakar belum seluruhnya dibersihkan, sementara ratusan keluarga tinggal di tenda-tenda darurat. 

Banyak dari warga setempat yang kehilangan seluruh harta benda. BPBD bersama relawan dan pemerintah setempat terus bekerja keras menyalurkan bantuan, menyediakan layanan kesehatan, serta mendampingi anak-anak dan lansia yang mengalami trauma. 

Para pengungsi kini sangat bergantung pada bantuan logistik dari berbagai pihak, mengingat kebutuhan dasar seperti pakaian, makanan, dan obat-obatan masih sangat tinggi.

Solidaritas yang ditunjukkan oleh komunitas alumni ITB ini diharapkan menjadi contoh semangat gotong royong yang nyata dan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam meringankan beban para korban kebakaran di Kapuk Muara.

Gerakan ini tidak hanya mencerminkan aksi solidaritas sesama alumni ITB, tapi juga komitmen nyata terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang inklusif.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *