Komisariat 2010–2020 Disiapkan untuk Transformasi Digital Alumni Muda ITB

Fachrizal Hutabarat

Komisariat Dekade 2010–2020 IA-ITB dibentuk untuk menggabungkan potensi 40.000 alumni muda guna mendorong transformasi digital, teknologi hijau, dan proyek sosial bagi bangsa.

PEMBENTUKAN IA-ITB komisariat dekade 2010-2020 akan segera dilakukan. Momentum strategis ini dilakukan untuk membentuk wadah representatif bagi lebih dari 40.000 alumni muda angkatan 2010 hingga 2020-an.  

Komisariat ini dirancang sebagai ruang partisipatif dinamis tempat alumni muda bisa merancang agenda, bergerak aktif, serta berkontribusi nyata untuk IA-ITB dan bangsa. Komisariat dekade ini akan digadang menjadi komisariat terbesar dalam sejarah IA-ITB.

Inisiatif awal yang muncul telah menunjukkan fokus pada pengembangan teknologi hijau, transformasi digital, hingga proyek sosial yang menjawab tantangan zaman. 

Energi dan kapasitas alumni muda menjadi aset strategis yang perlu dihimpun dalam struktur resmi organisasi agar memberi dampak lebih luas. 

Hal ini dilakukan untuk mengakselerasi kontribusi alumni muda untuk pembangunan teknologi, sosial, dan bangsa

Lewat tingginya potensi kapasitas alumni muda ini, pembentukan Komisariat Dekade 2010–2020-an ini diharapkan mampu menyatukan berbagai alumni muda ITB dari berbagai latar belakang lintas disiplin dari teknologi, bisnis, hingga kebijakan publik.

Berdasarkan data Panitia Pemilu IA-ITB 2025, alumni dari dekade 2010–2020 menempati delapan besar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), menegaskan posisi mereka sebagai kekuatan utama dalam lanskap keanggotaan IA-ITB. 

Fakta ini memperkuat urgensi pendirian komisariat baru yang mampu mewadahi aspirasi generasi alumni muda.  

Menurut Ilma, pemilu alumni seharusnya tidak hanya sebatas ajang pergantian kepemimpinan, melainkan juga sebagai ruang strategis untuk memperkuat jejaring dan kolaborasi antar alumni.

“Pemilu IA-ITB seharusnya tidak hanya menjadi momentum pergantian kepemimpinan, tetapi juga ruang untuk konsolidasi kekuatan alumni yang tersebar di berbagai sektor,” ujar Ilma pada rapat rencana strategis pembentukan 201x – 202x pada 24 Juli 2025 lalu.

Senada dengan Ilma, Jeffry menilai bahwa pembentukan komisariat berbasis generasi adalah langkah penting untuk membangun kesinambungan gerakan alumni dalam jangka panjang.

“Kita perlu membangun kultur partisipasi yang kuat. Komisariat yang besar dan solid akan menjadi basis kekuatan sosial IA-ITB dalam berkontribusi bagi bangsa,” kata Jeffry saat rapat strategis tersebut.

Jeffry menegaskan bahwa terbentuknya komisariat ini akan menjadi tonggak sejarah dalam dinamika organisasi alumni.

“Dengan terbentuknya Komisariat Dekade 2010–2020-an, maka sejarah akan terukir melalui berdirinya komisariat terbesar dalam lingkungan alumni ITB,” ujarnya.

Gagasan pembentukan Komisariat Dekade 2010–2020 ini muncul setelah diadakannya acara “Hearing Dekade 201x – 202x” yang diadakan pada Sabtu, 12 Juli 2025 lalu di Sekretariat Pusat IA-ITB Patra, Kuningan Jakarta Selatan. 

Pada cara Hearing Dekade tersebut, para tiga kandidat Ketum IA-ITB 2025-2029, yaitu Agung Aswamedha (FI’02), Agustin Peranginangin (SI’94), dan Puja Pramudya (IF’06) memamaparkan visi-misi mereka apabila terpilih menjadi Ketum IA-ITB baru di hadapan para alumni muda ITB angkatan 2010-2020an. 

Gagasan ini menjadi salah satu terobosan penting dalam memperkuat struktur organisasi IA-ITB sekaligus mengoptimalkan potensi alumni muda untuk menjawab tantangan zaman yang semakin kompleks.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *