Mengenal Bram Yoshugi, Alumni ITB Desainer Logo Official HUT RI 2025

Fachrizal Hutabarat

Bram Patria Yoshugi, alumni DKV ITB, berhasil merancang logo resmi HUT ke-80 RI yang dipilih Presiden Prabowo berkat desain minimalis sarat makna tentang persatuan, kedaulatan, dan kesejahteraan bangsa.

PEMERINTAH telah resmi meluncurkan logo official peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 mendatang. 

Peluncuran logo resmi HUT kemerdekaan itu diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara pada 23 Juli 2025. 

Namun, di balik desain minimalis sarat makna tersebut, ada sosok desainer muda berbakat: Bram Patria Yoshugi, lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2012.

Bram, yang kini menjabat sebagai Art Director di studio kreatif Thinking Room, Bandung, berhasil menyisihkan lebih dari 240 peserta dalam sayembara nasional yang diselenggarakan Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI). 

Menurut Menteri Sekretaris Negara sekaligus Ketua Tim Panitia Penyelenggara Upacara HUT Kemerdekaan RI, Prasetyo Hadi, Penetapan karya kandidat yang masuk lima besar langsung dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara kemudian memilih satu dari lima karya. 

“Bapak Presiden melihat semuanya, melihat satu persatu. Kemudian memutuskan untuk memilih desain yang dibuat oleh asosiasi,” kata Prasetyo di Istana Kepresidenan, Jakarta, mengutip dari tempo.co pada Selasa, 29 Juli 2025.

Bram kemudian menceritakan makna filosofis dibalik desain logo ciptaannya tersebut.  Mengusung tema besar “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, Bram merancang angka 8 dan 0 dalam bentuk saling terhubung tanpa ujung sebagai simbol infinity. 

Filosofi ini menggambarkan persatuan dan kedaulatan yang tidak terputus, sementara garis putih di dalam logo melambangkan kesejahteraan rakyat. 

“Di mana dari satu inti yang sama tadi, harapannya kesejahteraan itu bisa menyebar ke seluruh Indonesia,” kata Bram.

Melalui logo yang dibuatnya itu, Bram juga ingin membuat perspektif pemerintah dan masyarakat punya semangat yang sama ingin menciptakan bangsa yang berdaulat dan bersatu.

“Misalkan bersatu bagi pemerintah, sebagai negara harus bersama-sama sebagai satu negara, tapi bagi masyarakat mungkin interpretasinya sederhana, gotong royong,” kata dia.” ujar Bram mengutip dari liputan6.com pada Selasa, 29 Juli 2025.

Proses kreatif desain logo berlangsung sekitar satu bulan, dengan tiga minggu terakhir diisi diskusi intensif bersama ADGI. 

Pendekatan minimalis dipilih untuk memberi kesan modern dan segar, mencerminkan semangat baru Indonesia memasuki dekade ke-80 kemerdekaan tanpa meninggalkan pesan kebangsaan yang kuat.

Karya Bram Patria Yoshugi bukan hanya sekadar logo perayaan, tetapi juga representasi nilai-nilai kebangsaan dalam bahasa visual. 

Dari bangku kuliah di ITB hingga karya yang kini menjadi identitas nasional, perjalanan Bram menjadi inspirasi bagi generasi muda desainer Indonesia.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *