Bobby Rasyidin alumni ITB, resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT KAI untuk memimpin transformasi digital, inovasi layanan, dan optimalisasi bisnis guna memperkuat perkeretaapian nasional.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) memasuki babak baru kepemimpinan di tengah tuntutan modernisasi layanan dan peningkatan kualitas transportasi publik nasional.
Pada 12 Agustus 2025, Menteri BUMN, Erick Thohir merombak jajaran direksi PT KAI dan menunjuk Bobby Rasyidin sebagai Direktur Utama untuk menggantikan Didiek Hartantyo, yang sebelumnya telah memimpin sejak Mei 2020.
Perubahan susunan direksi ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management Selaku Para Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Kereta Api Indonesia Nomor: SK-223/MBU/08/2025 dan SK.038/DI-DAM/DO/2025 tanggal 12 Agustus 2025.
Rekam jejak kepemimpinan Bobby pernah tercapai pada 10 Desember 2020 lalu. Bobby dipercaya sebagai Direktur Utama PT Len Industri (Persero) hingga 21 Februari 2025, sebelum kemudian menjabat sebagai Komisaris perusahaan tersebut.
Sepak terjangnya sebagai Dirut PT Len Industri mendapatkan perhatian setelah keberhasilannya dalam meningkatkan rasio Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) BUMN Industri Pertahanan yang terbilang rendah.
Menurut Bobby, sebelumnya, 5 perusahaan di sektor industri pertahanan digabungkan kedalam Defend ID, Yakni, LEN Industri, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, Pindad, dan PT Dahana ini cenderung saling sikut karena persaingan.
“Terus terang sebelum diholdingkan ini 5 BUMN, silo-silo itu banyak terjadi. Seperti PT Pindad dan PT LEN kalau ada sistem di dalam platform, itu rebutan,” kata Bobby dalam Ngopi BUMN, di Kementerian BUMN, Jakarta, mengutip dari situs liputan6.com pada 14 Agustus 2025.
Bobby mengatakan, sebelumnya rasio Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) BUMN Industri Pertahanan terbilang rendah. Namun, berhasil dikerek dua kali lipat setelah masuk Defend ID yang diresmikan April 2022 lalu.
“Alhamdulillah ini tersolusikan dengan baik ketika kita holding. dari TKDN dari level 20 persen sekarang meningkat 42 persen di tahun lalu. Jadi cita-cita kemandirian industri pertahanan dalam 1-2 tahun tercipta sangat baik sekali,” katanya.
Lahir pada 31 Oktober 1974 di Padang, Sumatera Barat, Bobby merupakan alumni Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1992.
Selanjutnya, ia meraih gelar MBA di UNSW Sydney pada tahun 2000, dan gelar Master of Psychology Management di Naperville pada 1999.
Kemudian, ia memiliki rekam jejak panjang di industri telekomunikasi, teknologi, dan BUMN. Bobby memulai karier profesionalnya pada 1996 sebagai manajer proyek di Lucent Technologies Indonesia, sebelum memimpin PT Alcatel-Lucent Indonesia sebagai Presiden Direktur pada 2012
Sepanjang perjalanan kariernya, Bobby tercatat menduduki posisi strategis di berbagai perusahaan, di antaranya Direktur Utama PT Teknologi Riset Global Investama , Komisaris Utama PT Len Telekomunikasi Indonesia, Komisaris Utama PT Indonesian Cloud , dan Komisaris Utama PT Akses Prima Indonesia.
Mengutip dari businesstoday.id, visi utama Bobby di PT KAI adalah mengakselerasi transformasi digital dan inovasi layanan yang berkelanjutan untuk menjadikan kereta api sebagai tulang punggung transportasi nasional.
Dalam perspektif keuangan, Bobby menilai PT KAI memiliki peluang besar untuk meningkatkan pendapatan melalui diversifikasi bisnis dan optimalisasi aset prasarana yang ada.
Fokusnya adalah mencapai target pertumbuhan laba bersih tahunan dengan efisiensi biaya operasional.
Manajemen risiko diterapkan secara sistematis, termasuk mitigasi risiko finansial dan operasional melalui penggunaan teknologi mutakhir dan kebijakan tata kelola yang transparan.
Dengan dukungan jajaran komisaris yang kompeten, Bobby memprioritaskan stabilitas finansial jangka panjang sekaligus memperkuat posisi PT KAI di pasar transportasi nasional dan regional.
Motivasi Bobby setiap hari berakar pada semangat membawa perubahan positif dan mewujudkan transportasi publik yang handal, aman, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam setiap kesempatan, Bobby mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk berperan aktif bersama PT KAI dalam membangun sistem transportasi nasional yang modern dan berdaya saing.
Dengan latar belakang pengalaman yang luas, ia diharapkan mampu membawa inovasi dan terobosan bagi layanan perkeretaapian di Indonesia.