Peta Interaktif Sebaran WNI di Dunia

Redaksi

NEGERI Jiran alias Malaysia menjadi negara dengan sebaran WNI terbanyak di luar Indonesia. Lokasinya yang dekat dengan tanah air, kesamaan rumpun bahasa dan budaya bisa jadi menjadi pertimbangan banyak diaspora Indonesia untuk menetap.

Berdasarkan data dari perwakilan RI (2024) yang diunggah ke situs KPU, ada sebanyak 2.540.450 jiwa WNI yang ada di Malaysia. Arab Saudi berada di peringkat kedua dengan jumlah WNI mencapai 857.613 jiwa. Taiwan (238.639) dan Singapura (198.444) ada di peringkat tiga dan empat sebagai negara-negara dengan jumlah WNI terbanyak di luar negeri.

Bukan rahasia lagi jika Malaysia, Arab Saudi, dan Taiwan merupakan negara tujuan utama buruh migran. Namun, Singapura yang berada di peringkat keempat merupakan negara yang banyak dituju oleh intelektual dan profesional Indonesia.

Harian Kompas pada Desember tahun lalu pernah menulis fenomena tersedotnya talenta unggul Indonesia ke Singapura, khususnya remaja-remaja peraih juara Olimpiade Sains Nasional. Melalui beasiswa dan ikatan kerja, tak sedikit WNI yang berganti kewarganegaraan. Setidaknya, data dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menunjukkan bahwa dalam enam tahun, ada 5.222 WNI berganti kewarganegaraan menjadi warga Singapura—mayoritas dari mereka berada di usia produktif.

Fenomena urbanisasi lintas negara yang menjadi liputan khusus dalam Majalah Alumnia Edisi kelima mengulas keramaian tagar #KaburAjaDulu—sebuah seruan setengah bercanda, setengah serius dari generasi muda Indonesia yang merasa jalan di dalam negeri semakin sempit. Tak sedikit yang menyuarakan keresahan akan sulitnya mencari pekerjaan layak di tanah air, ketatnya persaingan, serta terbatasnya ruang tumbuh bagi talenta muda.

Di sisi lain, ada negara-negara dengan jumlah penduduk lebih kecil seperti Singapura menawarkan lebih dari sekadar gaji tinggi. Ada ekosistem yang mendukung riset, meritokrasi yang relatif lebih adil, dan jaminan karier yang jelas bagi individu berprestasi. Bagi banyak orang muda, tawaran semacam ini tak hanya menggoda, tapi juga rasional.

Maka tak heran bila angka migrasi, baik yang temporer maupun permanen, kian meningkat. Di antara harapan akan hidup yang lebih baik dan kenyataan pahit sulitnya mobilitas sosial di negeri sendiri, jutaan WNI memilih jalan sunyi: meninggalkan tanah air, mengejar asa di negeri asing.

Pertanyaannya kini, mampukah Indonesia menjadi tempat yang cukup baik bagi warganya untuk tumbuh, berkembang, dan berkontribusi tanpa harus pergi jauh?▉

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *