Akibat Purbaya Effect, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Dominasi Bursa Capres & Cawapres Pemilu 2029

Fachrizal Hutabarat

POPULARITAS Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa (EL’83) kembali mencuri perhatian publik. Dalam survei nasional yang dilakukan IndexPolitica Indonesia pada 1–10 Oktober 2025, Purbaya mendominasi elektabilitas bursa Capres & Cawapres RI di Pemilu 2029 mendatang.

Purbaya mencatatkan elektabilitas tertinggi dalam bursa calon Calon wakil presiden 2029, dengan raihan 28,65% suara responden. Survei Cawapres yang melibatkan 1.610 responden dari seluruh Indonesia itu menempatkan Dedi Mulyadi di posisi kedua dengan 20,15%, diikuti Agus Harimurti Yudhoyono dengan 15,75%.

Selain itu, dominasi Purbaya juga terjadi di bursa Capres, Prabowo Subianto masih menjadi unggulan dengan 40,12%, disusul Purbaya di 22,50% dan Anies Baswedan di 13,40%.

Menurut Direktur Eksekutif IndexPolitica Indonesia, Denny Charter, lonjakan elektabilitas Purbaya sebagai fenomena tersendiri yang ia sebut “Purbaya Effect.”

“Munculnya Purbaya Effect ini disebabkan oleh meningkatnya kepercayaan publik terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap berhasil menjaga stabilitas dan pertumbuhan. Figur Purbaya dinilai mampu memberi warna baru dalam kepemimpinan ekonomi nasional,” ujar Denny Charter mengutip dari Detik.com pada Rabu, 29 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Denny juga menilai tingginya dukungan terhadap Purbaya juga dipengaruhi perubahan perilaku pemilih pasca-Pemilu 2024.

“Kami melihat gejala protest vote yang diarahkan pada figur lama. Publik kini mencari sosok teknokrat yang dinilai mampu membawa arah baru, dan Purbaya memenuhi kriteria itu,” jelasnya.

Menurut Denny, survei ini dilakukan dengan metode telesurvei melalui wawancara telepon, dengan margin of error ±1,6% dan tingkat kepercayaan 95%. Sebanyak 20% hasil wawancara juga diverifikasi ulang untuk menjamin validitas data.

Elektabilitas Calon Presiden RI 2029 Versi IndexPolitica 

(Pertanyaan tertutup) jika pemilihan Presiden RI dilakukan saat ini, siapakah dari 10 nama berikut yang B/I/S pilih sebagai Presiden RI?

  1. Prabowo Subianto 40,12%
  2. Purbaya Yudhi Sadewa 22,50%
  3. Anies Baswedan 13,40%
  4. Ganjar Pranowo 7,12%
  5. Agus Harimurti Yudhoyono 5,12%
  6. Gibran Rakabuming Raka 4,80%
  7. Dedi Mulyadi 2,50%
  8. Erick Thohir 1,12%
  9. Mahfud MD 0,10%
  10. Yusril Ihza Mahendra 0,10%
  11. Tidak menjawab 3,12%

Elektabilitas Calon Wakil Presiden RI 2029 Versi IndexPolitica  

(Pertanyaan tertutup) siapakah dari 10 nama berikut yang B/I/S pilih sebagai Wakil Presiden RI jika Pemilu dilakukan hari ini?

  1. Purbaya Yudhi Sadewa 28,65%
  2. Dedi Mulyadi 20,15%
  3. Agus Harimurti Yudhoyono 15,75%
  4. Gibran Rakabuming Raka 12,35%
  5. Erick Thohir 5,14%
  6. Pramono Anung 3,40%
  7. Mahfud MD 3,15%
  8. Sandiaga Uno 2,60%
  9. Yusril Ihza Mahendra 1,35%
  10. Puan Maharani 0,15%
  11. Tidak Menjawab 7,31%

Teknokrat di Panggung Politik

Fenomena meningkatnya elektabilitas Purbaya menjadi menarik karena ia dikenal lebih sebagai teknokrat ekonomi ketimbang politisi murni. 

Sebagai Menteri Keuangan, kiprahnya dalam menjaga kestabilan fiskal dan mengarahkan kebijakan ekonomi nasional mendapat apresiasi publik.

Sebagai Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa dikenal berani menjaga disiplin fiskal tanpa menghambat laju pertumbuhan. Menurut DDTC News, di bawah kepemimpinannya, pemerintah menargetkan defisit APBN 2025 sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53% terhadap PDB, dengan proyeksi realisasi sedikit lebih tinggi di kisaran Rp662 triliun (2,78% PDB)

Strategi ini menunjukkan keseimbangan antara menjaga kestabilan keuangan negara dan memberi ruang bagi kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, menurut Tempo, hingga akhir September 2025, realisasi defisit tercatat mencapai Rp371,5 triliun atau sekitar 1,56% dari PDB, masih di bawah batas hukum 3% PDB. 

Angka ini memperlihatkan kemampuan Purbaya menjaga defisit dalam koridor aman, meskipun tekanan fiskal meningkat akibat penerimaan pajak yang melambat dan kebutuhan pembiayaan pembangunan yang terus berjalan.

Di mata banyak pengamat, tren ini menandakan adanya kerinduan masyarakat terhadap figur rasional, profesional, dan berorientasi kinerja. Tidak lagi sekadar karisma politik, melainkan kemampuan menghadirkan solusi nyata.

Bila tren ini berlanjut, kehadiran Purbaya dalam kontestasi politik 2029 berpotensi membuka babak baru dalam peran teknokrat di pemerintahan Indonesia.

Meski demikian, menurut IndexPolitica, elektabilitas Purbaya belum mencapai angka mayoritas artinya, peta politik 2029 masih sangat cair. Preferensi pemilih bisa berubah seiring dinamika partai dan arah koalisi menjelang pemilihan.

Namun satu hal pasti: nama Purbaya kini masuk dalam radar politik nasional, dengan daya tarik yang lahir bukan dari popularitas semata, melainkan dari rekam jejak dan kinerja.

Sumber: Detik, IndexPolitica, Tempo, DDT News.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post