Ambisi Jadi Silicon Valley, ITB dan MLPT Siap Bangun Lab AI Nasional Pertama

Fachrizal Hutabarat

INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) kembali menegaskan posisinya sebagai kampus pelopor inovasi di Tanah Air. 

Kali ini, ITB menggandeng PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) untuk membangun Applied AI & Data Science Lab, laboratorium kecerdasan buatan berskala nasional yang diharapkan menjadi fondasi lahirnya ekosistem Silicon Valley Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman antara kedua institusi berlangsung pada 21 Oktober 2025 di Ruang Rapim A, Gedung Rektorat ITB, Bandung. MoU tersebut ditandatangani oleh Prof. Ir. Lavi Rizki Zuhal, Ph.D., Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, dan Harianto Gunawan, Presiden Direktur PT Multipolar Technology Tbk, disaksikan oleh Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., selaku Rektor ITB, serta Jeffrey Wonsono, Komisaris Multipolar.

Laboratorium AI ini nantinya akan dirancang bukan sekadar ruang penelitian, melainkan pusat kolaborasi dan inovasi yang akan mempertemukan akademisi, peneliti, mahasiswa, dan pelaku industri dalam satu ekosistem. 

Fokus utamanya adalah mempercepat penerapan AI dan sains data pada sektor-sektor strategis seperti perbankan, kesehatan, manufaktur, ritel, properti, hingga pendidikan.

“Kolaborasi dengan Multipolar Technology memastikan keunggulan riset dan talenta ITB dapat diterjemahkan menjadi aplikasi nyata yang mendukung kebutuhan ekonomi digital Indonesia,” ujar Prof. Tatacipta Dirgantara selaku Rektor ITB mengutip dari situs itb.ac.id pada 23 Oktober 2025.

Senada dengan tersebut, Prof. Lavi Rizki Zuhal menegaskan bahwa langkah ini menjadi bagian dari misi ITB untuk bertransformasi menjadi universitas generasi keempat, yakni perguruan tinggi yang tidak hanya menghasilkan riset akademik, tetapi juga inovasi yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

“Untuk menghasilkan karya yang berdampak, hilirisasi inovasi harus melibatkan industri. Kolaborasi seperti inilah yang membuat riset ITB benar-benar hidup di lapangan,” ujarnya.

Visi MLPT: Membangun Katalis Nasional di Bidang AI

Sementara itu, bagi Multipolar Technology (MLPT), kerja sama ini adalah langkah strategis dalam mempercepat transformasi digital nasional. Melalui lab bersama ini, perusahaan berharap dapat menjadi katalis penerapan AI berskala nasional, dengan menjadikan hasil riset ITB sebagai solusi siap pakai di berbagai industri.

“Kami ingin membangun kerja sama yang bermanfaat tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga global. “Kami berkomitmen mengembangkan AI dengan standar kelas dunia dan mendukung pengembangan talenta digital melalui beasiswa dan program pembinaan,” tutur Harianto Gunawan, Presiden Direktur MLPT. 

Sementara itu, Jeffrey Wonsono, Komisaris Multipolar, menambahkan bahwa kemajuan bangsa tak bisa dilepaskan dari penguasaan teknologi.

“Kalau Indonesia ingin maju, satu-satunya jalan adalah lewat teknologi. Lewat kerja sama dengan ITB, kami ingin berkontribusi bagi riset dan teknologi masa depan.”

Menuju Silicon Valley Indonesia

Dengan berdirinya Applied AI & Data Science Lab, ITB dan Multipolar ingin membangun lebih dari sekadar fasilitas riset, mereka ingin menciptakan ekosistem inovasi nasional yang mendorong kolaborasi lintas-sektor dan memperkuat daya saing Indonesia di era kecerdasan buatan.

Laboratorium ini nantinya akan dilengkapi ruang riset terapan, area demo lab, dan fasilitas co-creation untuk menguji berbagai solusi AI secara langsung di lingkungan industri. Tujuan akhirnya jelas: membentuk pusat inovasi digital yang dapat menyaingi Silicon Valley di tingkat regional.

Langkah ITB dan MLPT ini menjadi sinyal kuat bahwa kolaborasi kampus dan industri bukan lagi sekadar jargon, melainkan blueprint baru menuju masa depan digital Indonesia.

Applied AI & Data Science Lab ini nantinya akan menjadi laboratorium AI pertama di Indonesia dengan orientasi hilirisasi riset kecerdasan buatan untuk industri nasional

Kolaborasi strategis antara ITB dan Multipolar Technology ini menegaskan pergeseran paradigma riset dari sekadar pengembangan akademik menuju penerapan nyata di berbagai sektor. 

Dengan pendekatan kolaboratif dan berorientasi industri, laboratorium ini diharapkan menjadi pusat inovasi yang memperkuat daya saing teknologi Indonesia sekaligus menjadi pijakan awal menuju ekosistem digital berkelas dunia.

Topik:
Share:
Facebook
X
LinkedIn
Threads
WhatsApp
Related Post