2 Tahun jadi Recruiter di Malaysia, 4 tahun jadi Recruiter di Singapore, dari sekian ratus orang yang gue masukin ke client, gak pernah ada yang lulusan ITB.
— Saefulloh | 神之劍 (@Saefullloh) January 29, 2025
Pernah ada yang tembus ke Client interview, tapi feedback dari client: I don’t like him, his attitude is bad https://t.co/h9GsS9BDqY
Seorang netizen yang berprofesi sebagai perekrut di suatu perusahaan di Sapporo, Jepang memberikan kritik keras kepada alumni ITB di akun X. Lewat cuitan sosial medianya itu, akun X @Saefullloh berujar bahwa perilaku alumni ITB buruk dan tidak sukai para client di berbagai perusahaan di tempat ia pernah bekerja.
Menurut seorang pria asal Indonesia bernama Saefulloh tersebut, selama dirinya pernah bekerja menjadi perekrut di Malaysia dan Singapura selama 4 tahun, tidak pernah ada satu alumni ITB yang berhasil tembus bekerja di perusahaannya itu.
“2 Tahun jadi Recruiter di Malaysia, 4 tahun jadi Recruiter di Singapore, dari sekian ratus orang yang gue masukin ke client, gak pernah ada yang lulusan ITB. Pernah ada yang tembus ke Client interview, tapi feedback dari client: I don’t like him, his attitude is bad.” Kata akun @Saefullloh pada Rabu, 29 Januari 2025.
Saefulloh melanjutkan, sebagai perekrut dirinya malah lebih suka merekrut para lulusan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia seperti lulusan Universitas Bina Nusantara (Binus) atau lulusan Universitas Telkom. Saefulloh berpendapat jika lulusan PTS ternama tersebut lebih memiliki perilaku yang lebih baik dibandingkan ITB.
Gue malah suka sama lulusan Binus, or Telkom, paling sering kayaknya masukin lulusan Binus sama Telkom, gatau kenapa mereka bagus-bagus dan have good manner
— Saefulloh | 神之劍 (@Saefullloh) January 29, 2025
“Gue malah suka sama lulusan Binus, or Telkom, paling sering kayaknya masukin lulusan Binus sama Telkom, gatau kenapa mereka bagus-bagus dan have good manner.” Lanjut akun @Saefullloh.
Cuitannya tersebut langsung menjadi viral di platform sosial media X. Dalam sehari kemudian, cuitannya itu mendapatkan 41K likes dan 4.3K retweet dari para netizen.
Menanggapi cuitan kontroversial akun @Saefullloh tersebut, beberapa netizen di platform X banyak memberikan pandangan pro dan kontra terkait statement itu. Seperti akun @deulicyous berujar bahwa perilaku tetap hal nomor satu yang harus diperhatikan dan jangan pernah meremehkan orang lain karena hal itulah yang membuat seorang pegawai itu kayak untuk direkrut.
Nomor 1 tetep attitude yg dilihat.
— dewi (@deulicyous) January 29, 2025
Pinter tapi suka underestimate orang lain apalagi orang yg beda level kepandaian sm diri sendiri, gak pantes disebut employee yg "worth"
“Nomor 1 tetep attitude yg dilihat. Pinter tapi suka underestimate orang lain apalagi orang yg beda level kepandaian sm diri sendiri, gak pantes disebut employee yg “worth”.” Kata akun akun @deulicyous mengutip dari platform X.
Namun, hal sebaliknya malah diutarakan oleh akun @huantarsisius. Menurutnya, salah satu penyebab minimnya para alumni ITB yang bekerja di perusahaan Malaysia dan Singapura adalah karena mereka lebih mengincar bekerja di salah satu perusahaan gas dan minyak. Selain itu, mereka juga lebih memilih untuk melanjutkan studi ke Eropa, Australia, ataupun bekerja di Dubai.
mostly mereka jalur alumni wkkwkw di salah satu oil n gas company yg officenya di MY denger cerita dari temen2, level spv banyak gajah bandung soalnya lewat ordal dan kebanyakan mereka make buat batu loncatan either buat lanjut s2 ke yurop/aussie or buat cabut ke dubai. cmiiw
— Tarsisius Huan (@huantarsisius) January 29, 2025
“Mostly mereka jalur alumni wkkwkw di salah satu oil n gas company yg officenya di MY denger cerita dari temen2, level spv banyak gajah bandung soalnya lewat ordal dan kebanyakan mereka make buat batu loncatan either buat lanjut s2 ke yurop/aussie or buat cabut ke dubai. Cmiiw.” Kata akun @huantarsisius.
Sebelumnya, cuitan kontroversial akun @Saefullloh ini merupakan respons atas postingan pernyataan dari akun @lilymrpng yang terlebih dahulu memberikan kritik keras kepada para alumni ITB. Akun @lilymrpng berujar jika publik seharusnya tidak usah terlalu mendewakan para anak ITB karena diluar sana banyak alumni ITB yang dianggap kurang mampu bergaul secara sosial.
Ga usah dewa2in anak ITB. Yang bodoh banyak. Apalagi yang bodoh secara sosial. Bertaburan. Makin lo pada dewa2in, makin gede kepala lah. Cukup maknya dia aja yang ngedewa2in dia.
— 💜 (@lilymrpng) January 27, 2025
“Ga usah dewa2in anak ITB. Yang bodoh banyak. Apalagi yang bodoh secara sosial. Bertaburan. Makin lo pada dewa2in, makin gede kepala lah. Cukup maknya dia aja yang ngedewa2in dia.” Kata akun @lilymrpng di platform X pada Senin, 27 Januari 2025.