Sumber: itb.ac.id
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik beberapa pejabat negara di Istana Kepresidenan sore ini Istana Kepresidenan, Jakarta pada 19 Februari 2025. Pelantikan ini dimaksudkan sebagai reshuffle jilid I Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Reshuffle ini termasuk penggantian Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) yang sebelumnya dipegang oleh Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro akan rencananya akan diserahkan kepada Prof. Brian Yuliarto, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB).
Meskipun belum ada pernyataan resmi mengenai alasan spesifik di balik pergantian Mendiktisaintek, beberapa sumber menyebutkan bahwa keputusan ini diambil untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan pendidikan tinggi serta penelitian di Indonesia.
Sebagai Mendiktisaintek yang baru, Prof. Brian Yuliarto diharapkan dapat membawa perubahan signifikan dalam kebijakan pendidikan tinggi dan riset di Indonesia. Dengan rekam jejak akademik yang kuat serta pengalaman dalam dunia riset, beliau dipercaya dapat meningkatkan daya saing pendidikan tinggi Indonesia di tingkat global.
Pelantikan resmi Prof. Brian Yuliarto akan berlangsung sore ini di Istana Kepresidenan, Jakarta. Publik menantikan langkah-langkah strategis yang akan diambilnya dalam mengembangkan sains dan teknologi di Tanah Air.
Menurut situs resmi www.itb.ac.id, Prof. Brian Yuliarto merupakan Guru Besar di Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB), dengan pengalaman akademik dan penelitian yang luas. Beliau menyelesaikan studi S1 di Teknik Fisika ITB pada 1999 sebelum melanjutkan S2 dan S3 di University of Tokyo, Jepang, hingga lulus pada 2005.
Penelitiannya berfokus pada pengembangan nanomaterial untuk aplikasi sensor dan energi, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi molekul secara cepat dan akurat. Dedikasinya di bidang akademik membawanya meraih Habibie Prize 2024 dalam kategori Ilmu Rekayasa.
Selain kiprahnya di bidang riset, Prof. Brian juga pernah mencalonkan diri sebagai Rektor ITB periode 2025-2030, meskipun tidak terpilih. Namun, pengalamannya dalam dunia akademik dan inovasi menjadikannya sosok yang dinilai mumpuni untuk memimpin kementerian ini.